Manusia dan kebudayaannya

Manusia dan Kebudayaannya
Telah umum diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia. Dalam ajaran Hindu memiliki ada yang disebut dengan Sabda, Bayu dan Idep. Manusia adalah makhluk yang paling beruntung memiliki ketiganya dibandingkan dengan mahluk hidup yang lain. Seperti hewan memiliki sabda dan Bayu dan pada tumbuhan hanya memiliki satu saja yaitu Bayu.
Bahkan manusia juga dimasukkan kedalam golongan mammalia atau binatang menyusui. Dari mammalia itu ada golongan yang tingkatnya lebih tinggi yang dibedakan menurut kecerdasan otaknya dan yang Iain-Iainnya. Dan' jenis mammalia seperti jenis kera atau manusia kera maka manusia adalah memiliki kecerdasan yang paling tinggi. bahkan sudah dapat berdiri tegak dengan dua kaki tanpa benumpu lagi dengan tangan, sehingga tangannya bisa bebas sekali dari penunjang badan dan tangannya menjadi alat umum untuk membantu segala gerak dan usahanya. Binatang bekerja dan berbuat menurut nalurinya saja, sedangkan manusia dapat berpikir mengupas soal-soal yang dihadapinya dalam mempertahankan hidupnya.
Kecakapan manusia ini merupakan faktor terpenting yang menyebabkan kemajuan dan perluasan hasil-hasil ciptaan manusia, dan nantinya memberi kesempatan kepada manusia untuk tidak memikirkan makan saja. Nafsu dan hasrat manusia semakin berkembang, dan menimbulkan ciptaan-ciptaan baru lagi. Hasrat akan menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapi tenaga alam yang berbagai ragamnya.
Dengan kemampuan manusia untuk menciptakan alat-alat yang berguna bagi dirinya. Dengan kemampuan yang dimilikinya manusia dapat bertahan hidup meskipun dalam keadaan yang dingin dengan menciptakan pakaian yang bisa menghangatkan tubuhnya begitu pula pada saat musim panas masih bisa untuk menciptakan kipas untuk dapat menyejukkan dirinya.
Manusia juga dapat memperoduksi makanan atau menanam tanaman yang bermfaat bagi dirinya misalnya menanam padi, jagung, umbi - umbian dan masih banyak lagi yang lainya. Manusia juga termasuk dalam golongan yang senang berkumpul dengan membentuk kelompok tertentu, karena itu manusia juga disebut dengan mahluk sosil. Dengan demikian manusia juga tidak dapat terlepas dari kelompoknya atau juga sering disebut dengan bermasyarakat. Dengan bermasyarakat manusia bisa lebih meningkatkan kreativitasnya dalam hidupnya, dengan kelompoknya juga dapat membentuk suatu kebudayaan dan kebiasaan agar dapat memperdalam keahlian yang dimilikinya.
PENGERTIAN UMUM KEBUDAYAAN HINDU.
Untuk mengetahui tentang pengertian kebudayaan Hindu, maka perlu diketahui tentang definisi kebudayaan secara umum. Kebudayaan adalah segala ciptaan manusia ini, yang sesungguhnya hanyalah hasil usahanya untuk mengubah dan memberi bentuk serta susunan baru kepada pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohani. Pada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi bagian yang tak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lainnya, yaitu :
1. Segi kebendaan : yang meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Hasil-hasil ini dapat diraba (nyata).
2. Segi kerohanian, terdiri atas alam pikiran dan kumpulkan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tak dapat diraba, hanya penjelmaannya saja dapat dipahami dan' keagamaan, kesenian, kemasyarakatan dsb.
Dengan memperhatikan definisi kebudayaan itu maka yang dimaksud dengan kebudayaan Hindu adalah segala ciptaan manusia, yang sesungguhnya adalah hasil usahanya untuk mengubah dan memberi bentuk serta susunan batu kepada pemberian Tuhan secara nyata maupun tidak nyata yang bernafaskan agama Hindu, mulai sejak diwahyakanya agama Hindu di lembah sungai Sindhu dimana agama Hindu berada dan berkembang disana sampai sekarang.
Berbicara tentang kebudayaan Hindu maka terkaitlah dengan kebudayaan India, khususnya kebudayaan di lembah sungai Sindhu dimana tempat ini sebagai cikal bakal perkembangan agama Hindu hingga kepelosok negeri. Adapun kebudayaan yang ada di lembah sungai Sindhu tersebut adalah kebudayaan mohenjodaro dan harrapa. Bekas - bekas peninggalan kebudayaan itu berupa materi yang terbuat dari teracota yaitu sejenis bahan dari tanah liat.
Paham Hindu yang terdiri atas unsur - unsur kebudayaan dari bangsa Arya dan bangsa dravida yang pada mulanya tumbuh di lembah sungai Sindhu. Unsur - unsur kebudayaan yang ada di lembah sungai Shindu yang didukung oleh bangsa Dravida membawa peradaban yang berupa kebudayaan di bidang bahasa. Perpaduan kebudayaan yang lain dapat dilihat dari segi makanan dan pakaian jenis perpaduan pakaian kebudayaan Proto Austroloid dengan bangsa Dravida bernama Lupatta, sedangkan pakaian yang dari bahan bulu domba adalah milik kebudayaan dari bangga Arya.
Perpaduan unsur kebudayaan tersebut terlihat pada kepercayaan terutama dalam upacara keagamaan seperti pemujaan terhadap arca-arca dewa yang disamakan dalam kehidupan manusia sebagai ciri khas kepercayaan bangsa Dravida sebagai kepercayaan penduduk asli. Selanjutnya berpadu dengan kebudayaan dan kepercayaan bangsa Arya. Perpaduan ini melahirkan kepercayaan baru yakni kepercayaan Hindu yang lebih umum sekarang disebut dengan kebudayaan Hindu.

Sekian pembahasan kita dulu mengenai manusia dan kebudayaannya

Comments

Popular posts from this blog

Dedinan dan cara untuk menentukanya Sebagai  masyarakat Bali memiliki banyak tradisi yang unik yang merupakan pengimplementasian dari ajaran Agama Hindu itu sendiri. Prinsip-prinsip dasar keagamaan ditekankan di semua golongan masyarakat. umur yang bersangkutan. Sebagai umat Hindu rutinitas ritual keagamaan seperti sudah biasa dilakukan oleh umat Hindu, Dalam ajaran Hindu banyak orang yang telah tahu, ada sebuah istilah yang disebut upacara/ ritual dimana upacara tersebut adalah pengorbanan yang tua kikhas kepadaNya, upacara/ritual keagamaan Hindu merupakan ungkapan rasa terima kasih umat kepadaNya atas segala limpahan rejeki yang diberikan kepada umatnya. Didalam ajaran agama Hindu Otonan merupakan salah satu bentuk upacara yang merupakan bagian dari Manusa Yadnya yang sesungguhnya bertujuan untuk menyucikan manusia itu secara lahir dan bathin. Tentang otonan itu, otonan tidaklah mesti dibuatkan dengan upacara yang besar mewah, yang intinya merupakan nilai rohani, sehingga anak yang di otonin tadi mendapatkan nilai rohani sesuai yang harapkan, nilai itu dapat menyusun aneka pencerahan kepada setiap orang atau anak yang diupacarai/ dioton. Namun disini yang kita bahas bukan masalah otonan melainkan yang kita bahas adalah Dedinan (hari lahir). Dedinan (hari lahir) sangat berbeda dengan otonan kalau otonan diperingati setiap 210 hari sekali (6 bulan dalam hitungan kalender Bali) sedngkan Dedinan diperingati setiap 35 hari sekali (sebulan dalam hitungan kalender Bali). Sebenarnya Konsep dedinan sama halnya dengan birthday cuman cara penghitungannya saja yang membedakan keduanya. Menurut tradisi masyarakat Hindu Bali, mengenal istilah 10 macam basis perhitungan hari yang dinamakan dengan istilah wewaran. Basis atau sistem yang sangat populer dan sering digunakan oleh hampir semua orang di dunia. Basis yang paling sering digunakan adalah basis 7 (Sapta Wara) di mana hari yang sama berulang setiap 7 hari. Hari-hari tersebut diantaranya yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Selain itu ada juga satu basis yang juga sangat terkenal terutama di Jawa dimana basis tersebut yaitu basis 5 di mana hari yang sama bisa berulang setiap 5 hari sekali hari tersebut yaitu Umanis/Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, atau dalam bahasa Bali disebut dengan panca wara. Dengan adanya cara atau proses perhitungan yang berbeda ini mengakibatkan dalam suatu hari tertentu akan dapat memiliki beberapa nama yang berbeda, sesuai dengan cara perhitungannnya. Sebagai suatu contoh, saya lahir pada rabu pahing, hari Rabu menurut basis 7 dan Pahing menurut basis 5. Jadi maka dapat dikatakan sebagai Rabu Pahing. Dapat dipikirkan seandainya bila terdapat 10 basis penghitungan hari berbeda, maka terdapat 10 sebutan nama dalam sehari tertentu. Apabila saudara merupakan orang Bali, paling tidak saudara sering mendengar "hari ini hari paskah atau Wage ataupun kliwon". Barang tentu ini merupakan beberapa nama hari menurut basis 3. Jadi hari ini atau hari esok merupakan Senin Pahing atau Selasa kanjeng ataupun Rabu Pasah. Dengan demikian Dedinan merupakan hari ulang tahun yang ditentukan dengan perharitung oleh dua cara yang berbeda menurut perhitungan basis 7 dan basis 5. Dapat dikatakan bahwa hari yang sama bisa berulang setiap 35 hari sekali. Jika saya lahir Rabu pahing maka Dedinan saya yang pertama adalah Rabu Pahing 35 hari yang akan datang. Selanjutnya, kenapa dedinan harus diperingati? Dedinan biasanaya hanya diperingati sampai beberapa kali saja yang intinya hanya sebagi cerminan bahwa sang orang tua sangat menyayangi dan sebagai ungkapan rasa cintanya terhadap sang buah hati, sebagai penyempurnaan upacara manusia yadnya, serta sebagai maksud dan tujuan sebagai pernyataan rasa terima kasih kepada Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, karena telah dikaruniai seorang anak, memohon perlindungan, tuntunannya agar kelak tumbuh menjadi anak yang suputra. Cukup sekian dulu ya pembebasan ini, semoga artikel ini berguna dan dapat menambah pengetahuan kita semua dan buat Anda. Jangan lupa follow, atau tinggalkan coretan dikolong komentar dan kunjungi terus, https://sudhagede.blogspot.com dan dapatkan Update artikel terbaru kami.

Pengaruh Triguna pada Kehidupan Pribadi Seseorang

Upacara Macolongan “1 Bulan 7 Hari (42 hari)”