Posts

Showing posts with the label Bali

Upacara Ngelepas Hawon atau upacara bayi umur 12 hari

Upacara Ngelepas Hawon Di pulau Bali penduduknya sebagian besar beragama Hindu tidak dapat terlepas dari upacara adat keagamanya. Dalam ajaran agama Hindu ada 5 macam upacara yang disebut dengan Panca Yadnya, salah satunya merupakan Manusa Yadnya. Manusa Yadnya adalah upacara yang dilakukan untuk/pada manusia. Upacara Manusa Yadnya telah dilaksanakan saat seseorang manusia pertama kali berada di dalam kandungan. Di Bali upacara ini dikenal dengan sebutan Megedong-Gedongan, yang maknany untuk memohon keselamatan atas janin yang ada di dalam kandungan ibunya. Selanjutnya ketika bayi tersebut telah lahir, ada beberapa upacara kecil yang dilakukan di rumah. Upacara ini seringkali berbeda-beda tergantung dari kebiasaan masyarakat setempat namun maknanya tetap sama saja. Pada umumnya masyarakat Hindu di Bali biasanya melakukanya setelah bayi lahir adalah "upacara Ngerorasin", berasal dari kata roras yang dalam bahasa Bali artinya 12. Upacara ini dilakukan tepat saat bayi telah be

Upacara Macolongan “1 Bulan 7 Hari (42 hari)”

Image
Upacara Macolongan “1 Bulan 7 Hari (42 hari)” Pada waktu  sang bayi berumur satu bulan tujuh hari (42 hari), maka selanjutnya akan di buatkan suatu upacara yang di namakan “upacara Macolongan“.  Seperti Halnya sang bayi saat masih berada dalam kandungan yang dijaga oleh sang Catur Sanak. Oleh sebab itu pertumbuhan sang bayi di dalam kandungan, sangat di bantu oleh empat unsur berdasarkan fungsinya masing – masing. Keempat unsur itu kemudian di sebut “Catur Sanak”. Sang Catur Sanak akan berganti – ganti nama sesuai dengan pertumbuhan sang bayi, sehingga akan memiliki banyak nama untuk mereka. Di dalam upacara macolongan ini Sang Catur Sanak akan panggil dengan sebutan “Nyama Bajang”. Disini yang di maksud “nyama bajang” merupakan segala kekuatan – kekuatan yang membantu Sang Catur Sanak di dalam kandungan.  Setelah bayi berumur 42 hari (Satu bulan tujuh hari sejak kelahirannya), maka sudah waktunya untuk mengembalikan sang “nyama bajang” ketempat asalnya, karena tugas