Makna Upacara Potong Gigi
Di pulau Bali penduduknya sebagian besar beragama Hindu tidak dapat terlepas dari upacara adat keagamanya. Dalam ajaran agama Hindu ada 5 macam upacara yang disebut dengan Panca Yadnya, salah satunya merupakan Manusa Yadnya. Manusa Yadnya adalah upacara yang dilakukan untuk/pada manusia. Upacara Manusa Yadnya telah dilaksanakan saat seseorang manusia pertama kali berada di dalam kandungan. Di Bali upacara ini dikenal dengan sebutan Megedong-Gedongan, yang maknany untuk memohon keselamatan atas janin yang ada di dalam kandungan ibunya. Selanjutnya ketika bayi tersebut telah lahir, ada beberapa upacara kecil yang dilakukan di rumah. Upacara ini seringkali berbeda-beda tergantung dari kebiasaan masyarakat setempat namun maknanya tetap sama saja.
Seperti diketahui, pulau Bali yang dihuni oleh mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu, sangat kental dengan kegiatan upacara keagamaan. Untuk kegiatan upacara keagamaan dikenal dengan istilah panca yadnya yang berarti 5 jenis atau macam persembahan suci yang dilakukan dengan rasa tulus iklas, cinta kasih dan dilaksanakan sesuai kemampuan masing-masing. Adapaun 5 macam persembahan tersebut ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widi (Dewa Yadnya), persembahan kepada leluhur (Pitra Yadnya), persembahan kepada Rsi (Rsi Yadnya), Manusia (manusa yadnya) dan Bhuta Kala (Bhuta Yadnya).
Dari 5 jenis yadnya tersebut di atas tentu terdapat berbagai jenis upacara lagi, seperti salah satunya Manusia Yadnya, yaitu persembahan yang dilakukan untuk kesucian jiwa manusia. Dalam kaitan dengan Manusa Yadnya ada sejumlah upacara yang dilakukan seperti megedong-gedongan (saat manusia dalam kandungan), kepus puser, tiga bulanan (nelubulanin), 6 bulan (otonan), menek truna/deha (ngraja sewala/ngraja singa), potong gigi (metatah) dan perkawinanan (wiwaha). Belum lagi berbagai jenis upacara yadnya yang berkaitan dengan Dewa, Pitra, Rsi dan Bhuta Yadnya, sehingga bila diperhatikan hampir setiap hari ada kegiatan yadnya di pulau Dewata ini.
Sejak dahulu masyarakat Hindu khususnya Hindu Bali mengenal tradisi upacara. Upacara yang dilakukan oleh masyarakat Hindu, manusia sudah di berikan upacara sajak masih ada di dalam kandungan sampai manusia itu sudah tidak bernyawa lagi. Sejak masih berumur satu hari, setiap orang Bali dipenuhi dengan banyak ritual dalam hidupnya. Mulai dari upacara saat kelahirannya hingga ia meninggal dunia. Salah satu yang harus dilaluiadalah Upacara Potong Gigi atau Metatah/Mesangih dalam Bahasa Bali.
Khusus untuk upacara potong gigi ini memiliki berbagai berbagai macam model mengenai pengertiannya, upakaranya (Banten), maupun mengenai tatacaranya pelaksanaannya di dalam sebuah masyarakat. Dengan adanya bermacam-macam model itu memang memang sangat beralasan, karena agama Hindu bersifat Flexibel dan elastic, ini dapat dilaksanakan menurut desa-kala-patra dan dilandaskan di suatu daerah tertentu, namun dalam pelaksanaannya harus didasarkan kepada kekuatan atau kemampuan seseorang untuk melakukan upacara tersebut agar tidak memberatkan sang sal pemilik dari yadnya tersebut.
Pengertian pacar potong gigi
Upacara potong gigi adalah salah satu bagian dari upacara panca ayatnya yaitu bagian dari Manusa-yajna yang patut dilaksanakan oleh setiap umat hindu. Upacara ini mengandung pengertian yang dalam bagi kehidupan umat hindu yaitu :
1) Pergantian prilaku untuk menjadi manusia sejati yang telah dapat mengendalikan diri dari godaan pengaruh Sadripu.
2) Memenuhi kewajiban orang tuanya terhadap anaknya untuk menemukan hakekat manusia yang sejati.
Dengan adanya pemenuhan kewajiban dari orang tua maka orang tua khususnya yang beragama hindu mall berusaha untuk melakukan upacara potong gigi atau mo pedes ini agar mengurangi salah satu kewajiban dari orang tua itu sendiri selain itu untuk menghindarkan sifat radar itu yang ada pada dalam diri sang anak mereka. Selain itu juga upacara ini dilakukan sebagai bentuk untuk membalas jasa Orang tuanya. Dengan demikian maka sang anak memiliki kewajiban untuk melakukan upacara Pitra Yadnya atau Ngaben saat orang tuanya meninggal dunia. Berbakti kepada orang tuanya.
Upacara ini dianggap sakral dan hanya diperbolehkan bagi anak-anak yang mulai beranjak dewasa, dimana bagi anak perempuan yang telah datang bulan atau mensturasi, sedangkan bagi anak laki laki telah memasuki masa akil baliq atau suaranya telah berubah, dengan upacara ini juga anak anak dihantarkan ke suatu kehidupan yang mendewasakan diri mereka yang di sebut juga niskala.
Adapun 6 sifat buruk dalam diri manusia atau disebut juga sad ripu yang harus dibersihkan itu meliputi:
1. Kama (hawa nafsu yang tidak terkendalikan)
2. Loba (ketamakan, ingin selalu mendapatkan yang lebih.)
3. Krodha (marahyang melampaui batas dan tidak terkendalikan)
4. Mada (kemabukan yang membawa kegelapan pikiran)
5. Moha (kebingungan/ kurang mampu berkonsentrasi sehingga akibatnya individu tidak dapat menyelesaikan tugas dengan sempurna).
6. Matsarya (iri hati/ dengki yang menyebabkan permusuhan).
Jadi upacara potong gigi ini bukan hanya semata-mata untuk mencari keindahan tetapi mempunyai tujuan yang sangat mulia.
Makna Upacara :
1. Upacara potong gigi dimaknai Sebagai simbolis peningkatan seorang anak menjadi menjadi lebih dewasa lagi, dengan adanya upacara ini diyakini sang anak telah mendapatkan pencerahan, sesuai dengan makna kata dewasa, dari kata devaṣya yang artinya milik dewa atau dewata.l
2. Dengan dilaksanakannya upacara potong gigi ini orang tua telah Memenuhi kewajiban sebagai tua, ibu-bapa, karena telah memperoleh kesempatan untuk beryajna, menumbuh-kembangkan keperibadian seorang anak, sehingga anak tersebut mencapai kedewasaan, mengetahui makna dan hakekat penjelmaan sebagai umat manusia.
3. Dengan dilaksanakannya upacara potong gigi ini secara spiritual, seseorang yang telah disucikan akan lebih mudah untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi.
Cukup sekian dulu ya pembebasan ini, semoga artikel ini berguna dan dapat menambah pengetahuan kita semua dan buat Anda. Jangan lupa follow, atau tinggalkan coretan dikolong komentar dan kunjungi terus, https://sudhagede.blogspot.com dan dapatkan Update artikel terbaru kami.
Comments
Post a Comment